Tuesday, October 21, 2008

Moon Rille dan Bulan Terbelah

Moon Rille dan Bulan Terbelah

Akibat over excite dan fanatisme buta, berita palsu mengenai bukti ilmiah dari NASA atas kejadian bulan pernah terbelah menyebar secara pesat di kalangan umat Islam, baik di Indonesia, maupun di luar negeri.

Di Indonesia sendiri, bahkan dimuat di Majalah/Situs Hidayatullah, dan banyak dikutip oleh para Da'i/Ustadz, yang notabene bukan dalam tatanan keahlian mereka untuk menyampaikan hal semacam ini.



Moon Rille
========
What could cause a long indentation on the Moon? First discovered over 200 years ago with a small telescope, rilles (rhymes with pills) appear all over the Moon. Three types of rilles are now recognized: sinuous rilles, which have many meandering curves, arcuate rilles which form sweeping arcs, and straight rilles, like Ariadaeus Rille pictured above. Long rilles such as Ariadaeus Rille extend for hundreds of kilometers. Sinuous rilles are now thought to be remnants of ancient lava flows, but the origins of arcuate and linear rilles are still a topic of research. The above linear rille was photographed by the Apollo 10 crew in 1969 during their historic approach to only 14-kilometers above the lunar surface. Two months later, Apollo 11, incorporating much knowledge gained from Apollo 10, landed on the Moon.

[http://apod.nasa.gov/apod/ap021029.html

====================

[The Moon and Its Rilles]

http://en.wikipedia.org/wiki/Rille



http://www.thunderbolts.info/tpod/2006/arch06/060315rille.htm



====================

Apakah Moon Rille [takikan di bulan, yang selintas mirip sambungan] merupakan pembuktian ilmiah bahwa bulan pernah terbelah ???

A MSPaint impression of the splitting of moon by Muhammad based on Islamic traditions [1]

Splitting of moon, Sahih Bukhari, Book 39, Chapter 8

Tidak ada keraguan bahwa Bulan Pernah Terbelah di masa Rasulullah karena bersumber dari Hadits Shahih, dan juga disebutkan dalam Al-Qur'an, serta terdapat beberapa riwayat pendukung dari sumber lainnya.

Tetapi, menghubungkan apalagi melakukan claim bahwa photo Moon Rille dari NASA adalah bukti ilmiah dari kejadian tersebut, bisa berakibat sangat negatif, apalagi hingga saat ini tidak ada klaim ilmiah atas relasi Moon Rille dengan Mukjizat terbelahnya bulan.

Berita yang menyebar di Internet yang menyebutkan bahwa NASA, BBC, dan Dr. Zaghloul El-Naggar menyatakan bahwa "Terbelahnya bulan berhasil dibuktikan/diidentifikasi" adalah tidak berdasar sumber yang otentik/shahih.

Coba cari di web NASA secara langsung, apakah ada yang menyatakan/menjelaskan bahwa gambar moon rille itu merupakan bukti science/ilmiah bahwa bulan pernah terbelah? Sama sekali tidak ada!

Pada web-page resmi Dr. Zaghloul El-Naggar :
http://www.elnaggarzr.com/en/index.php
banyak artikel science dan Islam (hampir sama dengan tema yang diangkat oleh Dr. Harun Yahya), tetapi (sejauh yang bisa saya explore di semua halaman di web itu, serta menggunakan fasilitas search di web tersebut) tidak ada yang membahas “moon rille”, “moon split”, atau “moon crack”, bahkan serach kata “moon” saja tidak menghasilkan link. Tidak ada sama sekali yang membahas masalah bulan apalagi bulan yang terbelah. Jika Dr. Zaghloul El-Naggar betul-betul mengatakan dan punya analisa bahwa bukti bulan terbelah itu exist berdasarkan photo dari NASA, pastilah sudah disebutkan di web resmi Beliau.


Web-site BBC yang menyangkut pendaratan dan eksplorasi manusia di bulan juga tidak ada yang menyatakan "terbukti bulan pernah terbelah". Berikut beberapa dari link yang ada :

The Moon's FormationWednesday 27 October 2004
http://www.bbc.co.uk/radio4/science/frontiers_20041027.shtml

Apollo 15 finds rock from birth of Moon01 August 1971
http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/august/1/newsid_4101000/4101579.stm

The legacy of Project Apollo
http://news.bbc.co.uk/1/hi/special_report/1999/07/99/the_moon_landing/395601.stm

Friday, 16 July, 1999, 16:04 GMT 17:04 UK Apollo 15
http://www.bbc.co.uk/science/space/exploration/missiontimeline/apollo15.shtml

Apollo's challenge to the future
http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/2573269.stm
___________________

Rille yang ditampilkan dalam beberapa foto di link tersebut di atas adalah hanya sebagian kecil dari permukaan bulan (rille yang di foto dinanamakan Rima Hyginus Rille, dan dikategorikan sebagai straight & branching rilles dengan panjang sekitar 300 km). Rille ada di seluruh permukaan bulan, dan belum ada kesimpulan bahwa kalau keseluruhan rilles tersebut dirangkai akan membentuk persambungan utuh sepanjang diameter bulan. Kesimpulan penelitian yang ada belum sesuai dengan yang sudah secara sangat sederhana disimpulkan pada artikel ‘bulan terbelah’.
Untuk sementara ini, lihat gambar berikut :



.... ternyata, Rille berujung ke Crater (Kawah). Dari photo tersebut, Rille tidak exist sebagai satu garis sepanjang diameter bulan.

Jika masih penasaran dengan masalah takikan di permukaan bulan, lebih jauh bisa di Google dengan key “moon rille”.

Bantahan atas hal ini, juga datang dari Bpk. T. Djamaluddin [Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika, LAPAN Bandung], yang dapat diakses di :

http://t-djamaluddin.spaces.live.com/blog/cns!D31797DEA6587FD7!229.entry

___________________________

Sumber asal berita

Kemungkinan asal berita tidak bersumber dari Indonesia. Link dengan claim topik serupa yang berbahasa Inggris, salah satunya adalah :

http://www.aulia-e-hind.com/Prophet.htm

http://www.muslimtents.com/muslimguide/Science1.htm

tetapi link ini juga tidak menunjukkan sumber asli kutipan yang jelas, dan hampir sama dengan versi Indonesia yang beredar. Bahkan, yang dalam versi Indonesia ceritanya sudah memanjang, dengan tambahan uraian sbb :

..."Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?”Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!!”Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?”Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali”.....
_____________

Kesimpulan

1. Photo pada artikel “Bulan terbelah” adalah benar (tanpa modifikasi) bersumber dari NASA, tetapi narasi kesimpulan terhadap ‘rille’ yang di photo tidak bersumber dari NASA.

2. Pengambilan kesimpulan bukti “bulan terbelah” hanya berdasarkan satu atau beberapa photo rille adalah sangat dangkal, dan hanya memberikan/menghasilkan bahan olok-olokan dari pihak non-muslim. Apakah ini karena sedemikian tertinggalnya Ilmuwan-ilmuwan Muslim di zaman sekarang ini??

3. Sumber Web Asli atas berita ini tidak berhasil saya ditemukan di Internet
[yang membahas secara lengkap kronologis berita temu wicara di televisi (televise mana, disiarkan kapan, apakah ada arsipnya, …) bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar]

4. Tambahan informasi dari Daud Musa Pitkhok (??) ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris (??) bahwa pernah menonton di televisi Inggris (BBC) mengenai diskusi dengan kesimpulan “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!”, hanya dapat saya temukan versi bahasa Indonesianya. Berbagai search keyword yang serupa dalam bahasa Inggris tidak menghasilkan link.

5. Sebagai Muslim, tidak ada keraguan akan hadits shahih yang menerangkan terbelahnya bulan oleh Rasulullah. Tetapi iman/percaya akan mukjizat ini, tidak ada relevansinya dengan harus mempercayai artikel bukti terbelahnya bulan hanya berdasarkan photo Rille dari NASA. Pembuktian Ilmu harus secara kaidah Ilmiah, dan harus di acknowledge oleh beberapa Ilmuwan lainnya. Ilmuwan NASA belum pernah menyimpulkan semacam ini, dan juga belum ada Ilmuwan Muslim yang (secara shahih) menyimpulkan hal semacam itu.

6. Mukjizat nabi tidak perlu dukungan pembuktian Ilmiah. Kalau memang akan dilakukan, menyandarkan suatu pembuktian Ilmiah kepada Mukjizat hanya boleh jika benar-benar pembuktian ilmiah tersebut disepakati oleh semua pihak seperti jelasnya perbedaan warna hitam dan putih. Dalam dunia Ilmiah hal ini sudah dikategorikan sebagai Hukum (Hukum Gravitasi, Hukum Kekekalan Energi, …). Sekuat apapun suatu teori (semisal Teori Big-Bang, Teori Relativitas Einstein, atau teori-teori lainnya), tetap belum bisa diakomodir untuk suatu pembenaran Mukjizat, apalagi hanya menyandarkan kesimpulan dari suatu photo (seperti Moon Rille, yang mana pihak NASA pun tidak menyimpulkan demikian)

7. Mungkin perlu direnungkan secara mendalam:“jika Allah berkehendak memperlihatkan secara hitam putih suatu kebenaran, maka adalah sangat mudah bagi-Nya untuk melakukannya dan tidak ada sesuatupun yang dapat menghalanginya”. Tetapi, manusia diciptakan bukan untuk hal sesederhana itu – hanya untuk melihat kebenaran hitam putih (mukjizat/keajaiban yang sangat nyata) tanpa perlu proses pencarian, fikr, dan kemudian berserah diri. Manusia diberikan kemampuan akal dan kalbu yang sangat powerful, dimana dengan bekal itu kita ditugaskan untuk menggali dan mendapatkan kebenaran itu dari dasarnya, tentunya dengan tuntunan utama Al-Qur’an.


Akhirul Kalam

Keajaiban / mukjizat terpampang setiap hari dihadapan kita, baik disadari ataupun tidak, tetapi berapa banyak orang yang melihat/mengalami mukjizat tersebut yang menjadi beriman tanpa rahmat dari Allah?

Pada saat Nabi secara kasat mata memperlihatkan Mukjizat yang dikaruniakan kepada beliau, seperti bulan terbelah, Israj Mi’raj, dll., berapa banyak yang menjadi beriman dengan hal tersebut?
[ada ratusan mukjizat yang dirangkumkan dari hadits shahih, yang secara lengkap dapat dilihat pada buku-buku terkait, yang telah banyak tersedia di Toko Buku].

Terkadang, malah mukjizat tersebut menjadi cobaan dan tidak menjadi peneguh.

Mari kita berkonsentrasi mempermantap Aqidah dan menebalkan Iman dengan melakukan satu step langkah maju, mulai melakukan tadabbur Al-Qur’an - mempelajari isi Al-Qur’an.

Boleh jadi dengan ilmu yang terus bertambah, suatu saat mata bathin kita terbuka sehingga dapat melihat secara jelas hakikat yang mungkin masih belum terlihat oleh kita di saat ini.

Wallahu'alam bisshawab.

1 comment:

Anonymous said...

terima kasih pencerahannya.
“jika Allah berkehendak memperlihatkan secara hitam putih suatu kebenaran, maka adalah sangat mudah bagi-Nya untuk melakukannya dan tidak ada sesuatupun yang dapat menghalanginya”.

Post a Comment

Komentar Anda mengenai artikel ini :