Monday, May 4, 2009

Umur Langit dan Umur Bumi

Umur Langit dan Umur Bumi

Artikel ini merupakan tanggapan/bantahan atas klaim pembuktian Umur Bumi dan Umur Langit pada buku "Menyibak Rahasia Sains Bumi dalam Al-Quran".

Penekanannya adalah :
"Kalau belum pasti (masih bersifat Teori, belum bersifat Hukum Universal), tinggalkan dan jangan berpraduga atau mencocok-cocokkan."


Coba renungkan dalil berikut :

[QS Yunus : 36]
"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan."


[QS Ali Imran : 7]
"Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat <*>, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat<**>. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal."

<*> Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.

<**> Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.


(HR Muslim)
"Cukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta, kalau dia mengatakan seluruh apa yang didengarnya."

PERHATIAN!!!
Sebelum membaca artikel ini, agar tidak terjadi kesalah-fahaman dan tuduhan yang tidak berdasar, harap membaca dengan teliti artikel pertama di blog ini, yakni :
http://mharisman.blogspot.com/2008/10/menyikapi-hoax-dan-pareidolia.html

Asumsi dan pencocok-cocokan semacam yang di klaim pada buku di bawah ini 'bisa' masuk ke dalam kategori "pareidolia".
__________________________________

Berikut kutipan untuk bagian perhitungan Umur Langit dan Umur Bumi dari :
Buku : Menyibak Rahasia Sains Bumi dalam Al-Quran
Penulis : Ir Agus Haryo Sudarmodjo
Penerbit: Mizania (Mizan Group)
ISBN : 979-602-8236-16-4
yang bagiannya dimuat di site "warnaislam.com"

Dalil :

(QS. As-Sajdah 32 : 4)
"Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy."

(QS Fushshilat 41 : 9)
"Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam."

Analogi :

Bila Allah SWT :
menciptakan Langit & Bumi = 6 masa (QS 32:04)
menciptakan Bumi = 2 masa (QS 41:09)

Umur Bumi versi sains (geologi) = 4,56×10 9 tahun.
(berdasarkan umur meteorit tertua yang ditemukan di Bumi).

Jadi umur Bumi : Langit = 2 : 6 = 1 : 3

Maka umur Langit dapat kita cari :
4,56×10e9 × 3 = 13,68×10e9 tahun
atau
4,56×10e9 : 2 = 2,28×10e9 tahun

Jadi umur alam semesta sejak pemisahan langit dan bumi (versi Qur`an), dapat dihitung :
6 × 2,28×10e9 tahun = 13,68×10e9 tahun

Terbukti :
Versi sains mengatakan umur alam semesta sejak peristiwa Big Bang = 13,7×10e9 tahun.
__________________________________________


Komentar/Counter
(atas Kutipan Buku tersebut diatas)

Terlalu jauh untuk "bermain-main" dengan angka yang belum ada kepastiannya, lalu menisbatkannya ke Al-Qur''an dengan mencocok-cocokkan. Bagaimana kalau nantinya claim/prasangka formula umur tersebut tidak terbukti.

Berikut dua uraian yang berlawanan dengan kesimpulan tersebut (counter atas Perkiraan dan Kesimpulan di buku tersebut untuk analisa Umur Semesta / Langit dan Bumi) :
__________________________

Counter #1

Masa/Proses Penciptaan (hingga terciptanya)
tidak sama dengan :
Umur (setelah penciptaan/kelahiran)

Sebagai analogi, bisa dianalisa contoh sederhana berikut :

Data :
masa kandungan manusia : 9 bulan
masa kandungan gajah : 27 bulan
bayi gajah dan manusia sama-sama lahir pada : 04 Mei 1900

Pertanyaan :
Pada tahun 2009 umur manusia = 109 tahun, berapakah umur gajah?

Jawaban dengan asumsi :
umur manusia : umur gajah = 9 : 27 = 1 : 3
berarti umur gajah = 3 x umur manusia = 3 x 109 tahun = 327 tahun

Padahal, semua pasti mengetahui bahwa :
umur gajah = 109 tahun (karena bersamaan dilahirkan)


Formula untuk "masa/periode" dengan langsung melakukan pembagian secara matematis juga keliru. Coba kita gambarkan dalam bentuk diagram periode dan akan terlihat jelas letak salahnya, sbb :

Masa penciptaan (bukan umur) Langit = 6 masa
Masa penciptaan (bukan umur) Bumi = 2 masa



Dari seluruh opsi di atas tidak ada formula yang bisa menghasilkan :
"Umur Bumi = [1/3] x n"
yang ada adalah :
Pada Opsi C : Umur Bumi = n [samadengan umur Langit]
Pada Opsi B : Umur Bumi = 2m+n
Pada Opsi A : Umur Bumi = 4m+n

Berapapun nilai dari n (bahkan pada n = 0, yakni segera setelah selesainya penciptaan/kelahiran), tidak akan didapatkan formula "[1/3] x n" tersebut.

u/ n=0,
Pada Opsi C : Umur Bumi = 0 = Umur Langit = 0
Pada Opsi B : Umur Bumi = 2m, Umur Langit = 0
Pada Opsi A : Umur Bumi = 4m, Umur Langit = 0
(berarti pada kondisi ini, Bumi adalah lebih tua dari Semesta, atau minimal sama)
_______________________


Counter #2 (juga dengan asumsi)

Di beberapa jurnal science ada yang menghitung :
Umur Bumi : 4.55 Milyar Tahun
Umur Semesta (=langit?) : 18.2 Milyar Tahun.
yang berarti 1 : 4.

Contoh berikut mencoba "menghitung-hitung" Umur Langit dengan "utak-atik" Dalil :

Dalam al-Qur''an ada dua ayat yang mengindikasikan perhitungan alam semesta selain makna relativitas waktu, yaitu :

QS As-Sajdah (32:5)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu"

dan

QS Al-Ma'arij (70:4)
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun"

Dapat dicatat bahwa al-Qur''an tidak mengatakan "50.000 tahun" waktu bumi. Karena waktu ini adalah waktu relatif di suatu tempat di langit, di mana satu hari sama dengan 1000 tahun waktu bumi.

Hari relatif tersebut merupakan umur alam semesta di mana sistem tata surya manusia berada.

Konversikan waktu relatif alam semesta:
= 50.000 x 365,2422 hari bumi x 1000 tahun bumi
= 18.262.211.000 tahun
= 18,26 miliar tahun.

Dengan demikian, umur alam semesta relatif adalah 18,26 miliar tahun. Hasilnya hampir sama dengan perhitungan Profesor Jean Claude Batelere dari College de France tersebut di atas. NASA memperkirakan umur alam semesta antara 12-18 miliar tahun berdasarkan pengukuran seberapa cepat alam semesta kita ini ekspansi setelah terjadinya "Dentuman Besar"

2 comments:

Iqbalsandira said...

Asslmalaikm,
salam kenal mas...

harisman said...

'alaikum salam,
selamat bertugas Bang Dentist.
Mudah-mudahan habis Ikatan Dinas, keinginan Backpacker-nya masih ada.

Post a Comment

Komentar Anda mengenai artikel ini :